Kali ini aku akan menceritakan
secuil dari bagian terbaik dalam hidupku yang sudah terjadi tahun ini, semoga
saja bertambah terus hahahaa Kalian kenal istilah FoPMI ? itu
adalah singkatan dari Forum Penyelam Mahasiswa Indonesia, setiap tahunnya forum
ini mengadakan kegiatan jambore sebagai wadah para penyelam mahasiswa dari seluruh eniversitas di Indonesia, dan bertemu langsung
dengan teman-teman di bagian Indonesia yang lain yang memiliki hobi selam.
Tahun 2016 ini kegiatan jambore
menginjak angka yang ketujuh, dan superr ALHAMDULILLAH beruntungnya aku bisa
mengikuti kegiatan jambore ini. Karena kalau kalian tauuu, jambore ini diadakan
di pulau Derawan. Ada yang belum tau derawan? Langsung saja search di mbah
google.
Derawan adalah pulau dengan
banyak dive spot yang berada di kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang juga merupakan
dive spot yang dikenal oleh penggila selam dunia.
Ada lima pulau besar yang menjadi
objek wisata kepulauan derawan, yaitu pulau Derawan, Maratua, Sangalaki, Kakaban,
dan Samama. Menurut informasi dari pembina Fin-DC Unmul, setiap pulau
memiliki keunikan, nama dari setiap pulau juga memilki arti yang berkaitan,
seperti Derawan yang dimaksudkan sebagai perawan, Sangalaki sebagai laki-laki,
Samama sebagai mamahnya, dan Maratua sebagai pulau mertua. Hmm... kalau
disambungkan bisa jugaa sih, mungkin harus lebih banyak kita gali lagi
maknanya.
Kegiatan Jambore VII FoPMI
Derawan ini dilakasanakan pada tanggal 25-30 April 2016. Sebagai delegasi
Uksa-387 rombongan kami berjumlah 6 anak, Ainun (Aku), Larosa (Mador), Fatimah
(Mancay), Jaki, Beta, dan Inggrid. Kami menginap satu malam di rumah sodara Mador, sekaligus diajak keliling Balikpapan, untuk memantau keadaan saja. Jam 6 sore di Balikpapan langit masih terang benderang, seperti jam 4 sore. malamnya Aku ketemu sama temen MSP, Dinda. kita jalan rame-rame, lebih ke muter-muter kota aja sih. Kita sempat lewat tempat minyak, ada obor super duper besar seukuran gedung 5 lantai, seperti lilin raksasa, ternyata itu adalah sisa pengolahan minyak yang sudah tidak bisa atau belum bisa dimanfaatkan disini.
Jam 7 pagi tanggal 25 April 2016,
kami berenam sudah menginjakkan kaki kami di sekertariat Fin-DC Unmul,
Samarinda. Pembukaan acara dilakukan di
kampus peternakan Unmul. Siang harinya dilanjutkan dengan persiapan menuju Berau. Perjalanan darat Samarinda-Berau dimulai
pukul 15:20 wita. Menurut sumber yang terpercaya perjalanan darat akan ditempuh
dalam waktu kurang lebih 12 jam perjalanan. Mendengarnya saja langsung
geleng-geleng kepala, lama sekali.
Entah bagaimana itu bisa terjadi dan
tidak disadari kami bisa melewatinya, tapi kenyataanya perjalanan darat yang kami
tempuh dengan bus ini membutuhkan waktu 25 jam! Tidur di dalam bus sepanjang
perjalanan sudah menjadi pilihan utama untuk membunuh waktu. Kadang mengobrol,
tapi tidak bertahan lama. Kadang bus berhenti, kami turun bersistirahat di
warung-warung pinggir jalan untuk meregangkan badan. Kadang kami
bernyanyi-nyanyi tak jelas. Ada yang kepalanya terbentur jendela bus sampai
tak terasa, ada yang kepalanya miring kanan kiri mengikuti jalanan yang
berkelok sampai leher sakit rasanya. Tapi ajaibnya kami semua bisa tidur dengan
nyenyak sekali di bus sepanjang perjalanan itu.
Jam 5 sore tanggal 26 April 2016, kasihan kita sama diri sendiri, insangnya sudah mulai kering semua. Gak lama secercah harapan muncul, samar-samar di depan mata kami mulai terlihat, yaaaaps AIR ! hahha Dari kejauhan kami melihat kilauan air lautt, dermaga
Tanjung Batu Berau, kami datang J
Panjang jugaa ya ceritanya,
padahal belum sampai di intinya. Okeey kita langsung saja yuk kebagian
selam menyelamnya.
Pagi hari tanggal 27 April 2016
aku dan Mancay berjalan menuju dermaga sambil ribut dan heboh sendiri ingin
menikmati hangatnya cahaya matahari terbit milik pulau Derawan. Luarr biasa
indahnya. Setelah itu kami bersiap untuk menyelam di titik penyelaman pertama,
Jetty Point. Airnya bening sekali di sana, saat penyelam masuk ke dalam air aku
masih bisa melihat mereka dari permukaan air. Aku menyelam paling pertama pagi
itu, arus di sana cukup kuat, jadi jangan sampai terpisah dari rombongan yaa.
Dasar perairannya landai,
kerapatan karangnya tidak serapat yang ku bayangkan, berbeda dengan Karimun
Jawa, tapiii visibilitynya luar biasa. Kami sempat ditunjukkan stone fish yang
cukup besar oleh dive master yang menjadi leader kelompokku. Aku seperti
melayang-layang di langit yang biru dan tenang, airnya segar sekali, insangku
basah juga akhirnya! Tsaaaaaah ! alhamdullah J
subhanallah J
Penyelaman kedua dilakukan tidak
jauh dari titik penyelaman pertama, Dharma Point. Disini katanya titik yang
sering ditemukan penyu-penyu yang sedang beristirahat, jadi siap-siaplahh untuk
menyelam bersama penyu! Tapi ternyata permukaan air laut
mulai bergelombang dan arus mulai kencang, penyelaman seperti ini cukup
menguras tenaga kalau belum terbiasa menyelam di daerah berarus. Contohnya aku!
Sejauh yang bisa kuingat penyelaman pertama pagi tadi, adalah penyelaman
pertamaku di perairan berarus. Ternyata selama ini menyelam di Karimun Jawa
sangat mudah jika dibandingkan kondisi alam di tempat-tempat lain. Hari mulai gelap, ternyata waktu
tidak cukup bagi kelompokku untuk melakukan penyelaman kedua kami. Jadi
penyelaman kami akan dilakukan keesokan paginya, sekaligus perjalanan menuju
pulau Kakaban dan Sangalaki.
Pagi datang lagi, masih dari
pulau indah yang ada dalam list perjalan semua orang di dunia. Setiap pagi yang datang rasanya
antara senang dan sedih, senang bisa melihat indahnya sunrise dan semangat
memulai hari, tapi juga sedih karena waktuku semakin sedikit di pulau indah ini
L
Pagi ini cerah, kelompokku menyelam di kedalaman 15 meter, dengan visibility yang luar
biasa dan kamera underwater yang siap menangkap objek yang kuinginkan, menjadi penyelaman
yang perfect. Di dalam air kami mengikuti
leader selam dari belakang, sambil mengamati biota-biota yang hidup di terumbu karang ini. Aku dan Inggrid
tentunya tidak lupa mengambil posisi dan bergaya sambil membawa bendera UKSA.
Melanjutkan penyelaman yang
menyenangkan ini, kami menemukan seekor sotong besar yang gemuk dan panjang
berwarna ungu muda, dengan tentakel-tentakel dibagian tubuhnya. Tidak mau
melewatkan biota satu ini, aku langsung mengambil fotonya untuk oleh-oleh di
darat nanti.
Satu hal yang lucu saat
penyelaman ini, saat aku melaju setelah mengambil foto sotong ungu tadi.
Inggrid di dalam air menghampiriku dan berusaha membawaku kembali ke arah
sotong tersebut, aku diseret berenang di dalam air. Dia tidak tau aku sudah
mengabadikan fotonyaa ahahha. Inggrid semangat sekali pemirsahh. DAn ternyata di sisi lain
penyelaman ini teman-teman ku sedang asik berenang dan bervideo bersama seekor
penyu kecil yang lucu. Cukup jauh dari posisiku, aku tidak dapat melihatnya
dengan jelas, sayang sekali, tapi tak apa buatku.
Rehat dulu dengan penyelaman,
masih pada hari yang sama. Perjalanan kami berlanjut menuju daratan lain di
bumi Berau, Kalimantan Timur. Kakaban, pulau dengan danaunya yang luas
berisikan empat spesies ubur-ubur yang tidak menyengat dan tidak banyak
ditemukan di dunia.
Untuk masuk ke danau harus bergiliran, kalau ingin menceburkan diri ke dalam danau tersebut kondisi tubuh kita tidak boleh asin, tujuannya supaya tidak mengubah kondisi perairan danaunya yang airnya cenderung payau. Disini juga kita hanya melakukan snorkling tanpa menggunakan fins, karena tubuh ubur-ubur sangat lembut dan kepakan fins kita dapat mengganggu atau bisa membunuh ubur-uburnya. maka dari itu hati-hati yaa renangnya.
Untuk masuk ke danau harus bergiliran, kalau ingin menceburkan diri ke dalam danau tersebut kondisi tubuh kita tidak boleh asin, tujuannya supaya tidak mengubah kondisi perairan danaunya yang airnya cenderung payau. Disini juga kita hanya melakukan snorkling tanpa menggunakan fins, karena tubuh ubur-ubur sangat lembut dan kepakan fins kita dapat mengganggu atau bisa membunuh ubur-uburnya. maka dari itu hati-hati yaa renangnya.
Dari empat spesies ubur-ubur yang
ada, disana kami hanya bertemu dengan dua jenis ubur-ubur. Ada yang berwarna
kekuningan dengan bentuk seperti mangkuk, dan satu lagi tapi sangat susah
dilihat karena warnanya yang putih bening dengan bentuk pipih seperti piring.
Tak lupa eksis, kami berusaha
mengabadikan moment langka ini dengan berfoto di air dan di darat, unforgetable
moment. Sore memaksa kami pergi meninggalkan teman baru yang lucu ituu. Kami
menuju pulau Sangalaki, sedikit mengarah ke barat. Kilauan matahari sore
terpantul-pantul anggun di atas gelombang air laut, diselingi lengkungan
sirip-sirip ikan lumba-lumba! Heboh perahu kami sampai oleng kanan-kiri saat
sadar puluhan lumba-lumba berenang di sekitar kami. Mereka dengan ramah dan tidak
takut berenang dekat sekali dengan kapal kami, aku sampai takut mereka tergores
baling-baling kapal.
Sangalaki adalah salah satu kawasan konservasi penyu di Indonesia. Sepanjang
pasir putih pantai Sangalaki, adalah tempat penyu bertelur sepanjang tahunnya.
Menurut penjaga pulau ini (kebetulan namanya Mas Habibie, hahha) penyu
membutuhkan waktu 4 jam mulai dari naik ke darat, menggali lubang tubuhnya,
menggali lubang untuk telurnya, bertelur, menutup lubang, dan kebali ke laut.
Berdasarkan informasi dari Mas
Habibie, penyu bertelur pertama kali pada umur 25 tahun, penyu ternyata harus
bertelur, kalau dia tidak bertelur maka telurnya akan membusuk di dalam
perutnya dan penyu itu akan mati. Penyu yang naik untuk bertelur sensitif
terhadap gangguan cahaya, seperti cahaya kamera yang menyilaukan matanya, kalu
terganggu dia bisa saja kembali kelaut sebelum bertelur dan gagal bertelur, dan
kalian pasti tau apa yang terjadi selanjutnya. Tapi ternyata tumpukan batang
pohon yang betebaran di pinggir pantai juga dapat menjadi penghalang alami penyu untuk bertelur, kalau dia tidak bisa melewati atau memanjat batang tersebut dia akan
kembali kelaut, dan jalan cerita sudah dapat ditebak oleh kita, telur di dalam
perut penyu itu akan membusuk dan kemudian penyu tersebut mati.
Kami mulai mencari penyu yang
bertelur sepanjang pantai Sangalaki saat dini hari, tanggal 29 April 2016 dalam
kondisi gelap gulita ditemani deburan ombak dan sinar rembulan. Setelah
berkeliling pulau kami akhirnya bertemu juga dengan seekor penyu hijau besar
yang sudah selesai bertelur dan berusaha kembali ke laut. Tubuhnya besar dan
cangkangnya seperti mangkuk besar dan berat, entah berapa umur penyu itu.
Sedikit penasaran bagaimana penyu sebesar dan pastinya berat bisa kuat berenang
di lautan luas. Kami berusaha mengabadikan peristiwa langka dalam hidup kami
ini(sebenarnya mungkin hidupku), mengikuti gerak-gerik penyu yang sesekali berhenti menarik napas, dan bergerak
lagi berusaha mencapai air.
Selain menyelam bersama penyu, snorkling bersama ubur-ubur tak menyengat, dan perjalanan bersama lumba-lumba, masih ada satu lagi daya tarik khas kepulauan Derawan yang yang dapat kita temukan di pulau Sangalaki. Menyelam bersama makhluk laut yang cantik nan eksotis, pari manta. Ikan yang satu ini tergolong langka dan dilindungi, pari manta di titik penyelaman Sangalaki tidak sebanyak yang dapat ditemukan di Pulau Komodo.
Ternyata aku memang beruntung,
kegiatan jambore kali ini adalah paket lengkap. Meskipun pada penyelaman pagi
itu kami semua belum berhasil bertemu dengan pari manta, tapi setidaknya banyak
informasi mengenai manta yang kami dapatkan dari teman kita yang merupakan
anggota program konservasi manta di Indonesia, Manta Watch.
Selesai dengan penyelaman
terakhir kami berfoto-foto, membuat video perjalanan, bercerita-cerita apapun
itu, dan yang paling menyebalkan bersiap untuk pulang. Akhir dari perjalanan
paling menyenangkan untukku. Kami kembali menuju Derawan dan bersiap kembali
menuju Samarinda, bersiaplah untuk berpisah guysss L
Perjalanan cukup panjang namun
tidak selama yang pertama, bebarapa teman mulai pulang lebih dulu, dan bebarapa
tersisa. Teman-teman yang aku dapatkan disana luaaar biasa baik dan ramah,
mereka terbaikklah pokoknya untuk ukuran orang yang baru berkenalan selama satu
minggu saja, luarr binasahh! ohiyaa selain penyelaman siang hari, malam hari kami juga adakegiatan seperti sharing-sharing dan materi dari Dive Clean Action, dan Manta Watch. Love you guysss, semoga Allah berbaik hati
mempertemukan kita semua dilain kesempatan yang lebih baik J J J J
Salam gelembung !!