Selasa, 09 Januari 2018

Diving With Sharks

shark feeder use shark armor, and the sharks swimming around divers

Bukan kali pertama menyelam bersama hiu, karena beberapa diving selumnya saya juga sudah bertemu dengan hiu. Tapi yang satu ini berbeda, this site named Blacktip Point. Yapp lokasi khusus di Pulau Matita, Morotai yang menjadi andalan Shark Diving Indonesia untuk menyelam dengan hiu yang ramah dan bersahabat. Bukan di dalam penangkaran hiu, tapi langsung di habitat aslinya.
Hiu yang pasti kita temukan berenang dekat dengan penyelam adalah blacktip shark, hiu dengan ukuran panjang sekitar 1 - 2 meter, dan memiliki corak hitam di ujung siripnya sebagai ciri khusus hiu jenis ini. Bertemu dengan 20 ekor lebih hiu yang berenang dengan jarak sangat dekat disekitar tubuh anda ternyata adalah hal yang biasa di Morotai, mungkin jarak terjauh dari tubuh saya hanya beberapa puluh centimeter saja, padahal untuk saya ini adalah hal yang super-super baru dalam hidup saya selama 22 tahun ini.
Saat menyelam di blacktip point kita akan coba mencari perhatian dari hiu dengan cara memberikan umpan makanan, yapp feeding sharks. Ikan cakalang menjadi pilihan utama sebagai umpan untuk hiu, dengan jumlah yang secukupnya agar tidak mengganggu kebiasaan alami hiu untuk berburu. Pemberian umpan dilakukan oleh dive leader yang sudah menggunakan pakaian khusus untuk feeding shark, it’s named Shark Armor. Baju besi bertekstur anyaman seperti seorang prajurit perang, yang pastinya memberi keamanan kepada si shark feeder. Bukan karena hiu itu jahat, tapi sebagai bentuk standar keamanan.
Umpan ikan yang sudah dipotong-potong besar siap diberikan kepada para hiu yang berenang disekitar penyelam, berada pada kedalaman 20 meter di bawah air dan dengan cahaya matahari secukupnya yang masih sanggup masuk ke badan air. Hiu-hiu ini mungkin mencium bau darah dari umpan ikan yang kami bawa, tapi heyy ada yang berbeda dari potongan-potongan umpan yang kami bawa. Warna darah ikan ini sudah tidak merah lagi, hiu yang asyik mencabik daging umpan ikan dikolom perairan membuat darah ikan itu menyebar, tapi bukannya berwarna merah. Warna hijau terlihat menyebar dari daging ikan itu dan larut bersama air laut.
Ternyata semakin dalam kita menyelam, semakin sedikit sinar matahari yang bisa masuk ke dalam badan air dan beberapa warna mulai tidak terlihat, sampai akhirnya hanya ada warna hijau dan biru atau akhirnya gelap total. Wuww.

Puas bermain dengan hiu, dan sebagai akhir dari penyelaman kami di Blacktip Point, Saya dan teman-teman satu grup (ko Andi, Jacob dan Simca) berenang sedikit untuk menikmati pemandangan karang yang hidup di dasar perairan Pulau Matita. What a great experience !