shark feeder use shark armor, and the sharks swimming around divers |
Bukan kali
pertama menyelam bersama hiu, karena beberapa diving selumnya saya juga sudah bertemu dengan hiu. Tapi yang satu
ini berbeda, this site named Blacktip
Point. Yapp lokasi khusus di Pulau Matita, Morotai yang menjadi andalan
Shark Diving Indonesia untuk menyelam dengan hiu yang ramah dan bersahabat.
Bukan di dalam penangkaran hiu, tapi langsung di habitat aslinya.
Hiu yang
pasti kita temukan berenang dekat dengan penyelam adalah blacktip shark, hiu dengan ukuran panjang sekitar 1 - 2 meter, dan
memiliki corak hitam di ujung siripnya sebagai ciri khusus hiu jenis ini.
Bertemu dengan 20 ekor lebih hiu yang berenang dengan jarak sangat dekat
disekitar tubuh anda ternyata adalah hal yang biasa di Morotai, mungkin jarak
terjauh dari tubuh saya hanya beberapa puluh centimeter saja, padahal untuk
saya ini adalah hal yang super-super baru dalam hidup saya selama 22 tahun ini.
Saat menyelam
di blacktip point kita akan coba
mencari perhatian dari hiu dengan cara memberikan umpan makanan, yapp feeding sharks. Ikan cakalang menjadi
pilihan utama sebagai umpan untuk hiu, dengan jumlah yang secukupnya agar tidak
mengganggu kebiasaan alami hiu untuk berburu. Pemberian umpan dilakukan oleh dive leader yang sudah menggunakan
pakaian khusus untuk feeding shark, it’s
named Shark Armor. Baju besi bertekstur anyaman seperti seorang prajurit
perang, yang pastinya memberi keamanan kepada si shark feeder. Bukan karena hiu itu jahat, tapi sebagai bentuk
standar keamanan.
Umpan ikan
yang sudah dipotong-potong besar siap diberikan kepada para hiu yang berenang
disekitar penyelam, berada pada kedalaman 20 meter di bawah air dan dengan
cahaya matahari secukupnya yang masih sanggup masuk ke badan air. Hiu-hiu ini
mungkin mencium bau darah dari umpan ikan yang kami bawa, tapi heyy ada yang
berbeda dari potongan-potongan umpan yang kami bawa. Warna darah ikan ini sudah
tidak merah lagi, hiu yang asyik mencabik daging umpan ikan dikolom perairan
membuat darah ikan itu menyebar, tapi bukannya berwarna merah. Warna hijau
terlihat menyebar dari daging ikan itu dan larut bersama air laut.
Ternyata
semakin dalam kita menyelam, semakin sedikit sinar matahari yang bisa masuk ke
dalam badan air dan beberapa warna mulai tidak terlihat, sampai akhirnya hanya
ada warna hijau dan biru atau akhirnya gelap total. Wuww.
Puas
bermain dengan hiu, dan sebagai akhir dari penyelaman kami di Blacktip Point, Saya dan teman-teman
satu grup (ko Andi, Jacob dan Simca) berenang sedikit untuk menikmati
pemandangan karang yang hidup di dasar perairan Pulau Matita. What a great experience !